Bojonegoro (Media Center) – Menghadapi musim kemarau ini Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini menyiapkan beberapa skenario alternatif untuk menghadapi datangnya musim kemarau khususnya adalah diwilayah pertanian di Bojonegoro. Tak hanya mencegah kekeringan, pemkab Bojonegoro juga menyiapkan upaya penyelamatan lahan pertanian.
Berdasarkan pemetaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, sampai dengan bulan Mei ini, luas tanaman padi seluas 136.717 hektar. Dari jumlah ini yang sudah panen seluas 74.133 hektar 34.585 hektar tanaman padi yang membutuhkan perhatian serius lantaran terancam kekurangan air.
Melihat hal ini, UPT Dinas Pekerjaan Umum pengairan Propinsi Jawa Timur, Moch Tarom menjelaskan, Waduk pacal selama ini menjadi penyangga untuk ketersediaan air diwilayah Bojonegoro tengah dan timur. Menurutnya, saat ini elevasi waduk pacal mencapai 113,4 dengan jumlah air mencapai 16 juta kubik. Pantauan terakhir, sisa air waduk pacal mencapai 9 juta 100 kubik.
“Jumlah ini diharapkan mampu mengairi areal tanaman dibeberapa wilayah. Namun, akan dilakukan pengaturan yang sistematis sehingga tidak akan menimbulkan konflik diantara para petani yang membutuhkan air,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh kepala Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro yang akan melakukan pengaturan pendistribusian air diwilayah aliran sungai pacal. Menurut Edy Susanto, pengaturan giliran air ini akan dilakukan dalam dua periode yakni untuk wilayah Bojonegoro tengah meliputi Kecamatan Kapas, Balen dan sebagian Kecamatan Sumberejo. Sedangkan untuk giliran kedua di wilayah Timur meliputi Kecamatan Kanor, Kepohbaru dan sebagian wilayah Baureno.
“Melihat luasnya areal tanaman ini, akan diperpanjang waktu selama enam hari kedepan untuk pengairan. Hal ini untuk mencegah kematian tanaman akibat kekurangan pasokan air,” imbuhnya.(humas/*mcb)

0 comments:

Post a Comment

 
MAHER JAYA DUKOHKIDUL © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top