Bojonegoro (Media Center) – Demam Batu Akik rupanya masih terjadi pada warga di Kabupaten Bojonegoro, Hal ini tampak dari ramainya peminat mengunjungi para pedagang batu akik baik yang ada di kios maupun di pinggiran jalan di seputana Kota Ledre ini.
Salah satu tempat yang paling ramai terdapat penjual batu aji ini adalah Alun-alun Kota Bojonegoro. Ramainya pengunjung membuat para pedagang akik menyerbu Alun-alun dan menggelar lapak.
Misalnya Jenny Gustiar (29), warga Desa Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro ini mengatakan, baru dua bulan terakhir ini dia membuka lapak diatas trotoar komplek Alun-alun. Dia setiap sore hingga malam menggelar tikar dan mendasar beberapa jenis batu mulia.
“Setelah banyak yang suka dengan batu akik ini langsung ikut buka lapak di Alun-alun,” ujarnya.
Beberapa batu mulia seperti bongkahan, batu yang sudah diolah, dan batu yang siap dipakai ada di lapaknya. Jenis-jenis batu lokal yang saat ini diminati masyarakat seperti, Panca Warna, Blue Oval, Black Oval.
“Batu-batu jenis permata yang paling diminati,” terangnya.
Batu-batu tersebut harganyapun masih mahal. Seperti misalnya, Panca Warna Garut, paling murah Rp300 ribu hingga Rp1 juta, untuk Blue Oval, Rp500 ribu hingga Rp750 ribu. Sedangkan Black Oval, Rp500 sampai Rp1,5 juta.
Tak hanya diminati oleh para pria dewasa, jejeran batu akik ini juga diserbu pembeli dari berbagai usia. Mulai anak-anak, remaja hingga ibu-ibu. Tingginya minat warga Bojonegoro pada akik ini ditangkap oleh para pedagang mupun perajin akik sebagai peluang usaha yang cukup menguntungkan.(lya/*mcb)

0 comments:

Post a Comment

 
MAHER JAYA DUKOHKIDUL © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top